Kongres PARFI ke XIV Dinilai Cacat Hukum
Ramai-ramai Tolak Pencalonan
Gatot Brajamusti Ketua PARFI
Calon Ketua Umum Parfi Gatot Brajamusti (kiri) Nila Lubis dari BUANA POST (Kanan)
2 Kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) periode 2011-2015, Ki Kusumo dan Boy Tirayoh melalui Kuasa Hukum Eggy Sudjana secara tegas menolak pelaksanaan Kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) ke-XIV yang direncakanan digelar besok pagi selama 2 hari (18-19 Mei 2011-red) di Grand Sahid Hotel Jl. Jend. Sudirman Jakarta, terancam batal..
Menurut keterangan Eggy Sudjana kepada wartawan Senin (16/5) kemarin di Jakarta, mengatakan bahwa dalam hal ini, menduga telah terjadi banyak kejanggalan. Misalnya, perubahan status Anggota Muda (AM) menjadi Anggota Biasa (AB), terkait hak suara untuk memilih dan dipilih menjadi Calon Ketua Umum PARFI. Pencalonan bakal calon Ketua Umum lainnya, yakni Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum PARFI juga dinilai sarat dengan rekayasa. “Gatot Brajamusti tidak memenuhi syarat, karena pencalonannya menyimpang dari AD ART, dimana Calon Ketum PARFI minimal sudah tiga kali main film sebagai pemeran utama, sementara dia belum pernah sama sekali,” ujar Eggi Sudjana.
Lebih jauh Eggy Sudjana mengatakan bahwa selain itu, status Gatot Brajamusti sebagai Ketua Pelaksana Kongres PARFI ke XIV yang ikut mencalonkan diri, akan berdampak pada objektifitas pemilihan Ketua Umum PARFI, serta menimbulkan bias yang sangat membingungkan peserta kongres. Sialnya lagi masih dalam pengelolaan kepanitiaan, Gatot Brajamusti tidak mengindahkan sistem alokasi keuangan Panitia. “Masak panitia kongres pakai rekening pribadi dalam mengatur arus keluar masuk keuangan” ujarnya.
Selain itu menilai aktivitas panitia kongres menurut Eggy Sudjana tidak transparan. Dikhawatirkan jika kongres tetap digelar, akan terjadi konflik internal antar pendukung yang berpotensi terjadinya perpecahan di tubuh organisasi profesi PARFI. Oleh karena itu ia mendesak untuk membubarkan Panitia Kongres PARFI ke-14 karena dinilai cacat hukum. "Selanjutnya menunda kongres sampai batas waktu tertentu dan terbentuknya panitia baru yang bisa bersikap lebih adil, transparan dan objektif.
Eggy Sudjana mengusulkan agar Ketua Umum PARFI saat ini, Jenny Rahman dan Dewan Pertimbangan Organisasi PARFI, membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam tahapan persiapan kongres. Jika tidak diindahkan, kubu Eggi, mengancam akan akan menempuh jalur hukum.
Ternyata langkah yang ditempuh Eggi Sudjana dipercaya serta mendapat dukungan penuh dari sejumlah artis-artis senior yang tergabung di organisasi profesi PARFI, diantaranya HIM Damsyik (Datuk Maringgih-red), Aspar Paturusi, Ade Irawan, Dian Anggraeni, Kamel Marvin, dan Stanley. Serta beberapa nama yang mewakili perwakilan PARFI daerah seperti Yugo Alpiano dan Roky Manoarfa (Jakarta), Hendra Conti (Banten), Asmui Alkafi (Lampung), Yani Sandil (Karawang), Edwar AN (Yogyakarta), Han (Semarang) dan Al Mosaf (Cikampek)
Ditempat yang berbeda artis senior Ade Irawan mengatakan bahwa Gatot Brajamusti tidak layak menduduki kursi Ketua Umum PARFI "Keabsahan Gatot Brajamusti sebagai calon Ketua Umum PARFI saja masih perlu dipertanyakan. Sebab secara tertib administrasi, pencalonannya tidak sesuai dengan AD/ART. Ada dugaan dia telah memanipulasi data dan tiba-tiba memiliki kartu AB (anggota Biasa-red)" paparnya Ade Irawan.
. Ade Irawan juga menegaskan kepada semua artis yang tergabung diwadah organisasi profesi PARFI dan merasa peduli pada kelangsungan organisasi PARFI untuk merapatkan barisan, dan menegakkan aturan main yang benar, tanpa harus saling mencurangi satu sama lain. "Karena keberadaan PARFI sudah sepatutnya menaungi kepentingan artis film secara bersama," ujar Ade Irawan di kawasan Mega Kuningan Jakarta..
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Dewan Pertimbangan Organisasi PARFI, Aspar Paturusi. mengatakan bahwa calon Ketua Umum PARFI minimal sudah main film sebagai pemeran utama sebanyak tiga kali. Tapi Gatot Brajamusti sudah melakukan kebohongan publik, dan mengaku sudah pernah main di film ini dan itu. "Saya sudah verifikasi data-data Gatot Brajamusti untuk mendapatkan kartu AB, di antaranya mengaku main di sejumlah sinetron. Tapi semuanya bohong," tegas Aspar Paturusi.
Ditempat yang berbeda artis Kamel Marvin orang lama di PARFI membenarkan hal itu "Katanya Gatot Brajamusti main sebagai pemeran pembantu utama di film Telaga Air Mata, produksi Starvision. Padahal saya tahu pemeran utamanya Christin Hakim dan Ayu Azhari. Sementara pemeran pembantu utama di film tersebut adalah Didi Petet," ujar Kemal Marvin.
Ditempat yang berbeda lainnya Aktor kawakan HIM Damsyik juga menyesalkan kecurangan-kecurangan yang terjadi. Damsyik menyebut, anggota-anggota PARFI yang dapat undangan peserta kongres PARFI ke XIV adalah orang-orang mereka yang sekiranya mendukung Gatot Brajamusti. Yang dianggap tidak berpihak/mendukung kepada Gatot, tidak diundang atau dipersulit." papar Aktor HIM Damsyik.
Stanley dan Dian Anggraini, artis senior yang memegang kartu AB, mengaku harus kecewa ketika bersama sejumlah artis senior lainnya harus membayar Rp 300.000 untuk sebuah undangan kongres.
"Baru kali ini sebagai anggota PARFI saya harus membeli undangan" kata Dian Anggraeni.
Hal senada diungkapkan oleh Ki Kusumo calon Ketua Umum PARFI, "Masa saya sebagai Kandidat harus menyetor uang ke kandidat lain (Gatot Brajamusti-red),. Bukannya ke Panitia Pelaksana," ujar Ki Kusumo. yang disayangkan Ki Kusumo, kenapa Ketua Pelaksana kongres justru berambisi jadi Ketua Umum PARFI dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan tersebut. (Bamb/BP) 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar