Senin, 23 Mei 2011

Parfi

Gatot Brajamusti Dilaporkan ke Mapolda Metro Jaya
Kongres PARFI Ke XIV Tidak Syah, Akan di Gelar KLB ke 2



 








 HJ. Yenny Rachman                                        Gatot Brajamusti



Jakarta, BUANA POST.
        Terpilihnya Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum organisasi profesi PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) periode 2011-2015, namun bayak pihak yang kurang puas hasil kongres ke XIV yang digelar di Grand Said Hotel Jalan Jend Sudirman Jakarta pada hari Rabu (18-21/05).
       Menurut keterangan HJ. Yanny Rachman artis senior yang menjadi panitia kongres PARFI ke XIV mengatakan bahwa kongres PARFI ke XIV yang diketuai Gatot Brajamusti tidak sah. Karena banyaknya kontroversi mengenai kongres PARFI ke XIV  yang baru saja digelar, rencananya nanti akan diadakan KLB (Kongres Luar Biasa-red)  PARFI. "Pimpinan Gatot Brajamusti jelas tidak sah dan jalannya kongres tidak sesuai dengan sah. Rencananya akan ada Kongres Luar Biasa Kedua. Saya rasa masih banyak calon yang lebih layak lagi dari dia," papar HJ. Yenny Rachman kepada wartawan (23/05) di Mapolda Metro Jaya, bersama sejumlah artis senior lainnya, melaporkan Gatot Brajamusti karena telah melakukan kecurangan saat mencalonkan diri jadi Ketua Umum PARFI.
       Lebih jauh HJ. Yenny Rachman mengatakan bahwa melaporkan Gatot Brajamusti karena adanya kecurangan saat kongres PARFI ke XIV dan pencalonan dirinya sebagai  Ketua PARFI yang dilakukannya.
     Artis senior HJ. Yenny Rachman juga membantah bahwa kalau laporan yang ditujukan untuk Gatot Brajamusti, semata-mata untuk meningkatkan Pamor dan mencalonkan dirinya jadi Ketua PARFI. "Saya tidak punya tendensi apa-apa, saya punya hak hanya satu periode lagi (jadi Ketua PARFI). Itu bisa saya lakukan tapi saya nggak mau. Saya disini hanya ingin menunjukkan dia (Gatot Brajamusti-red)) jangan merekayasa kongres PARFI ke XIV ini." Tutur HJ. Yenny Rachman.
        Salah satu persyaratan untuk menjadi Anggota Biasa PARFI menurut HJ. Yenyy Rachaman adalah harus pernah bermain film sebagai pemeran utama sebanyak tiga kali. HJ. Yenny Rachman sebagai panitia dikongres PARFI ke XIV, menilai persyaratan Gatot Brajamusti yang kini sudah naik jadi ketua PARFI periode 2011-2015, tidak memenuhi persyaratan.
    Sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4 ART (Anggaran Rumah Tangga) PARFI bahwa yang berhak untuk dipilih hanyalah anggota biasa (AB), sedangkan saudara Gatot Brajamusti bukan sebagai anggota biasa. Karena yang bersangkutan tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam pasal 2 ayat 6 huruf A sampai huruf E ART PARFI. 
   HJ. Yenny Rachman merasa bingung dengan kualifikasi yang diajukan Gatot Brajamusti. Pasalnya HJ. Yenny Rachman tidak pernah tahu film-film apa saja yang telah dimainkan (diperankan-red) oleh Gatot Brajamusti selama ini. "Dia nulis nama-nama film yang tidak saya tahu. Saya sendiri tidak tahu dia main film apa saja dan kapan." papar HJ. Yenny Rachman.
      Menurut pengakuan HJ. Yenny Rachman mengatakan bahwa tidak pernah meluluskan kualifikasi pencalonan Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum PARFI periode 2011-2015. Walaupun Gatot Brajamusti terbukti bermain pada film-film yang pernah ia ajukan, kalau Gatot Brajamusti belum memenuhi unsur persyaratan sebagai Anggota Biasa di organisasi profesi PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red)."Saya tidak pernah tandatangani formulir itu (Anggota Biasa). Jika ditemukan kalau sejumlah film itu tidak benar, kalau benar pun, belum tentu dia (Gatot Brajamusti-red) bisa mencalonkan diri." Tandas Hj. Yenny Rachman artis senior yang pernah memerankan film ibu "RA. Kartini" pahlawan emansipasi wanita Indonesia. (Nila Lubis/BP)

Sabtu, 21 Mei 2011

Kamis, 19 Mei 2011

Hari ke 2 Dijaga Polisi Kongres PARFI Ricuh. Terjadi Pemukulan

Gatot Brajamusti calon Ketua Umum PARFI periode 2011-2015    (Photo: Istimewa) 
Jakarta, BUANA POST
      Kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) ke 14 yang di gelar di Grand Sahid Hotel Jl. Jend. Sudirman Jakarta, di hari kedua Kamis (19/05) ricuh dan kian memanas hingga terjadi insiden pemukulan terhadap dua anggota peserta kongres.Al Mosaf dan seorang perwakilan PARFI dari Batam yang menjadi korban pemukulan oleh petugas keamanan kongres setelah bersitegang antara anggota PARFI dengan Panitia Pelaksana Kongres PARFI ke 14.
     Menurut pengakuan Al Mosaf mengatakan bahwa keributan itu terjadi ketika ia menanyakan keabsahan keanggotaan Gatot Brajamusti, Ketua Panitia Pelaksana Kongres PARFI ke 14 yang kini mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PARFI periode 2011-2015.
     Gatot Brajamusti tidak layak sebagai Ketua Umum PARFI, karena telah memalsukan dokumen sebagai persyaratan calon Ketua Umum PARFI periode 2011-2015. "Kongres PARFI ke 14 sarat rekayasa. Banyak sekali anggota PARFI yang seharusnya tercatat sebagai Anggota Muda, tiba-tiba berubah keanggotaannya menjadi Anggota Biasa dan memiliki hak suara."  tuturnya. Lanjut. "Belum selesai menyampaikan pendapatnya, tiba-tiba beberapa panitia kongres berdiri mendekat dan terjadilah aksi pemukulan tersebut." paparnya Al Mosaf.
  .Kini korban pemukulan oleh petugas keamanan Kongres PARFI, akhirnya melapor ke Polda Metro Jaya, didampingi kuasa hukumnya, Eggi Sudjana. Sampai berita ini diturunkan masih menunggu hasil visum dan laporan ke Polda Metro Jaya. 
 
Kongres Dijaga Polisi 4 SSK    
    Usai kericuhan, kongres tetap dilanjutkan dan dijaga oleh 4 Satuan Setingkat Kompi dari Kepolisian. Lagi-lagi, kericuhan terjadi. Kali ini, seorang anggota PARFI bernama Yani Timoer, anak almarhum aktor Ratno Timoer secara mengagetkan berdiri dan berteriak lantang, sambil membanting uang Rp 2 juta yang diduga pemberian dari orang-orangnya Gatot Brajamusti. "Saya tidak bisa dihargai dengan uang." ujar Yani Ratno Timoer sambil membanting uang sejumlah Rp 2 juta ke atas meja.
     Dengan adanya aksi tersebut kembali memicu kericuhan, beberapa perwakilan dari daerah pun menyatakan menolak jika kongres ditunda karena adanya deadlock. "Kami menolak tegas, pokoknya malam ini harus diselesaikan. Kami sudah bersusah payah datang ke sini." teriak beberapa orang dari perwakilan PARFI daerah.
    Sampai berita ini diturunkan saat sidang sedang rehat dikarenakan ricuh yang berkepanjangan dan belum menemui keputusan final.


Aksi Walk Out
     Karena kesal kongres tak menemukan jalan keluar dan cenderung ricuh, Ketua Umum PARFI Yenny Rachman akhirnya angkat bicara di depan peserta kongres. "Jangan terombang-ambing. Saya tidak ingin jabatan Ketua Umum Pengurus Besar PARFI lagi. Namun saya tak ingin meninggalkannya dalam keadaan gonjang-ganjing," papar Yenny Rachman di Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis malam (19/05).
     Yenny Rachman bersama beberapa artis senior lainnya meminta deadlock, yakni supaya kongres tersebut dihentikan untuk dibentuk kembali panitia kongres yang baru oleh pengurus besar PARFI.
     Namun karena pimpinan kongres, Abdi Soewirya, yang didukung oleh perwakilan PARFI daerah keukeuh untuk terus menjalankan sidang akhirnya, Yenny Rachman beserta artis-artis senior, di antaranya HIM Damsyik, Ade Irawan, Yati Octavia, Connie Sutedja, dan Nani Wijaya, walk out. "Selama pemilihan ketua umum PARFI, kami tidak pernah seperti ini. Kami merasa kongres ini sudah tidak benar, kami sebagai artis senior menyatakan keluar dari kongres ini," tandas HIM Damsyik sambil meninggalkan wartawan. (Bamb/BP)

Selasa, 17 Mei 2011


Kongres PARFI ke XIV Dinilai Cacat Hukum

Ramai-ramai Tolak Pencalonan 

Gatot Brajamusti Ketua PARFI


  

  Calon Ketua Umum Parfi Gatot Brajamusti (kiri) Nila Lubis dari BUANA POST (Kanan)

Jakarta, BUANA POST.
      2 Kandidat Ketua Umum PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) periode 2011-2015, Ki Kusumo dan Boy Tirayoh melalui Kuasa Hukum Eggy Sudjana secara tegas menolak pelaksanaan Kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) ke-XIV yang direncakanan digelar besok pagi selama 2 hari (18-19 Mei 2011-red) di Grand Sahid Hotel Jl. Jend. Sudirman Jakarta, terancam batal..
      Menurut keterangan Eggy Sudjana kepada wartawan Senin (16/5) kemarin di Jakarta, mengatakan bahwa dalam hal ini, menduga telah terjadi banyak kejanggalan. Misalnya, perubahan status Anggota Muda (AM) menjadi Anggota Biasa (AB), terkait hak suara untuk memilih dan dipilih menjadi Calon Ketua Umum PARFI. Pencalonan bakal calon Ketua Umum lainnya, yakni Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum PARFI juga dinilai sarat dengan rekayasa. “Gatot Brajamusti tidak memenuhi syarat, karena pencalonannya menyimpang dari AD ART, dimana Calon Ketum PARFI minimal sudah tiga kali main film sebagai pemeran utama, sementara dia belum pernah sama sekali,” ujar Eggi Sudjana.
      Lebih jauh Eggy Sudjana mengatakan bahwa selain itu, status Gatot Brajamusti sebagai Ketua Pelaksana Kongres PARFI ke XIV yang ikut mencalonkan diri, akan berdampak pada objektifitas pemilihan Ketua Umum PARFI, serta menimbulkan bias yang sangat membingungkan peserta kongres. Sialnya lagi masih dalam pengelolaan kepanitiaan, Gatot Brajamusti tidak mengindahkan sistem alokasi keuangan Panitia. “Masak panitia kongres pakai rekening pribadi dalam mengatur arus keluar masuk keuangan” ujarnya.
        Selain itu menilai aktivitas panitia kongres menurut Eggy Sudjana tidak transparan. Dikhawatirkan jika kongres tetap digelar, akan terjadi konflik internal antar pendukung yang berpotensi terjadinya perpecahan di tubuh organisasi profesi PARFI. Oleh karena itu ia mendesak untuk membubarkan Panitia Kongres PARFI ke-14 karena dinilai cacat hukum. "Selanjutnya menunda kongres sampai batas waktu tertentu dan terbentuknya panitia baru yang bisa bersikap lebih adil, transparan dan objektif.
       Eggy Sudjana mengusulkan agar Ketua Umum PARFI saat ini, Jenny Rahman dan Dewan Pertimbangan Organisasi PARFI, membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam tahapan persiapan kongres. Jika tidak diindahkan, kubu Eggi, mengancam akan akan menempuh jalur hukum.
    Ternyata langkah yang ditempuh Eggi Sudjana dipercaya serta mendapat dukungan penuh dari sejumlah artis-artis senior yang tergabung di organisasi profesi PARFI, diantaranya HIM Damsyik (Datuk Maringgih-red), Aspar Paturusi, Ade Irawan, Dian Anggraeni, Kamel Marvin, dan Stanley. Serta beberapa nama yang mewakili perwakilan PARFI daerah seperti Yugo Alpiano dan Roky Manoarfa (Jakarta), Hendra Conti (Banten), Asmui Alkafi (Lampung), Yani Sandil (Karawang), Edwar AN (Yogyakarta), Han (Semarang) dan  Al Mosaf (Cikampek)
     Ditempat yang berbeda artis senior Ade Irawan mengatakan bahwa Gatot Brajamusti tidak layak menduduki kursi Ketua Umum PARFI "Keabsahan Gatot Brajamusti sebagai calon Ketua Umum PARFI saja masih perlu dipertanyakan. Sebab secara tertib administrasi, pencalonannya tidak sesuai dengan AD/ART. Ada dugaan dia telah memanipulasi data dan tiba-tiba memiliki kartu AB (anggota Biasa-red)" paparnya Ade Irawan.
.   Ade Irawan juga menegaskan kepada semua artis yang tergabung diwadah organisasi profesi PARFI dan merasa peduli pada kelangsungan organisasi PARFI untuk merapatkan barisan, dan menegakkan aturan main yang benar, tanpa harus saling mencurangi satu sama lain. "Karena keberadaan PARFI sudah sepatutnya menaungi kepentingan artis film secara bersama," ujar Ade Irawan di kawasan Mega Kuningan Jakarta..
    Hal senada juga disampaikan Sekretaris Dewan Pertimbangan Organisasi PARFI, Aspar Paturusi. mengatakan bahwa calon Ketua Umum PARFI minimal sudah main film sebagai pemeran utama sebanyak tiga kali. Tapi Gatot Brajamusti sudah melakukan kebohongan publik, dan mengaku sudah pernah main di film ini dan itu. "Saya sudah verifikasi data-data Gatot Brajamusti untuk mendapatkan kartu AB, di antaranya mengaku main di sejumlah sinetron. Tapi semuanya bohong," tegas Aspar Paturusi.
    Ditempat yang berbeda artis Kamel Marvin orang lama di PARFI membenarkan hal itu "Katanya Gatot Brajamusti main sebagai pemeran pembantu utama di film Telaga Air Mata, produksi Starvision. Padahal saya tahu pemeran utamanya Christin Hakim dan Ayu Azhari. Sementara pemeran pembantu utama di film tersebut adalah Didi Petet," ujar Kemal Marvin.
   Ditempat yang berbeda lainnya Aktor kawakan HIM Damsyik juga menyesalkan kecurangan-kecurangan yang terjadi. Damsyik menyebut, anggota-anggota PARFI yang dapat undangan peserta kongres PARFI ke XIV adalah orang-orang mereka yang sekiranya mendukung Gatot Brajamusti. Yang dianggap tidak berpihak/mendukung kepada Gatot, tidak diundang atau dipersulit." papar Aktor HIM Damsyik.
     Stanley dan Dian Anggraini, artis senior yang memegang kartu AB, mengaku harus kecewa ketika bersama sejumlah artis senior lainnya harus membayar Rp 300.000 untuk sebuah undangan kongres.
"Baru kali ini sebagai anggota PARFI saya harus membeli undangan" kata Dian Anggraeni.
       Hal senada diungkapkan oleh Ki Kusumo calon Ketua Umum PARFI, "Masa saya sebagai Kandidat harus menyetor uang ke kandidat lain (Gatot Brajamusti-red),. Bukannya ke Panitia Pelaksana," ujar Ki Kusumo. yang disayangkan Ki Kusumo, kenapa Ketua Pelaksana kongres justru berambisi jadi Ketua Umum PARFI dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan tersebut. (Bamb/BP)

Senin, 16 Mei 2011

Rp 1 Miliar Bagi Daerah Hasil UN-nya Jeblog


Rp 1 Miliar, 
Bagi Daerah Hasil UN-nya Jeblog 
PDF Print
 


Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menunggu persetujuan DPR untuk memberikan dana Rp1 miliar bagi daerah-daerah yang hasil ujian nasional (UN)-nya jeblok.


Jakarta, BUANA POST.
      Berdasarkan data Kemendiknas, nilai penggabungan UN di Provinsi NTT rata-rata mencapai 6,87, sedangkan rata-rata nilai UN yakni 6,13 dan nilai sekolah rata-rata 7,97. Dengan nilai itu, NTT termasuk daerah yang persentase ketidaklulusannya tertinggi yakni 1.813 siswa yang tidak lulus atau 5,57% dari 32.532 peserta UN.
    Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) bapak Prof DR Ir Mohammad Nuh, DEA mengatakan bahwa pemberian intervensi untuk mempercepat kesetaraan pendidikan. “Dananya sudah jelas (pemanfaatannya) diberikan ke daerah yang nilainya jeblog. Kami selaku pemerintah akan terus melakukan pembinaan sehingga hasilnya akan lebih baik lagi,” ujar Mendiknas disela-sela membuka acara Apresiasi Karakter Siswa Indonesia (AKSI) di Jakarta kemarin.
    Dalam hal ini Mendiknas optimistis, DPR akan memberikan persetujuan. Oleh karena itu pihaknya pekan ini akan melakukan analisis secara mendalam terhadap daerah yang hasil UN-nya rendah.
Mendiknas akan melihat penyebab sekolah itu mendapatkan nilai rendah, apakah dari siswanya yang malas belajar atau gurunya yang tidak kompeten. “Hasil analisis itu juga akan disampaikan secara terbuka ke masyarakat. Selepas dari itu, Kemendiknas akan memasukkannya ke dalam daftar APBNP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan-red).”papar Mendiknas.
     Mendiknas bapak Prof DR Ir Mohammad Nuh, DEA lebih jauh mengatakan bahwa dana intervensi Rp1 miliar itu diharapkan sudah bisa cair pada bulan Juni - Juli mendatang, sehingga daerah yang bersangkutan bisa bergerak cepat memperbaikinya.khusus Provinsi NTT, pemerintah akan memberikan perlakukan khusus. Nilai UN di provinsi ini dari 33 provinsi lain dua tahun berturut- turut rendah. “NTT akan mendapatkan keistimewaan karena kapasitas fiskalnya rendah selain itu sumber daya di NTT juga kecil. Berbeda dengan Papua, dari sisi rupiah dia sudah kaya karena ada otonomi khusus.” tutur Mendiknas.
        Tahun lalu Kemendiknas memberikan intervensi kepada 100 kabupaten/kota yang mendapatkan dana Rp1 miliar. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak, penambahan infrastruktur baru, pembelian buku, renovasi perpustakaan, ataupun peningkatan kualitas guru dengan pelatihan dan sertifikasi.
    Ditempat terpisah, bapak Raihan Iskandar Anggota Komisi X DPR-RI mengatakan bahwa DPR belum mendapatkan rincian dana tersebut. Dana intervensi nanti bisa dirapatkan bersama apakah dari DAK (Dana Alokasi Khusus-red) atau anggaran UN 2011. “Kemendiknas juga belum pernah memberitahu soal dana bantuan tersebut,“ ujarnya.
    Menurut keterangan bapak Raihan Iskandar mengatakan bahwa dana bantuan tersebut tidak berkorelasi positif terhadap perbaikan UN. Kemendiknas harus memberikan penalti terhadap daerah yang nilai UN-nya jeblog dan penghargaan ke daerah yang nilai UN-nya bagus.
    Namun pemberian hadiah ini juga dipandang kurang tepat. oleh karena itu, meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi lain. Daerah yang siswanya terbanyak diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri-red) juga harus diberikan penghargaan. Agenda UN itu bertujuan untuk mengintegrasikan jenjang SMA dengan universitas.
      Dikatakannya oleh bapak Raihan Iskandar bahwa masih banyak pihak yang meragukan efektivitas UN. Jika dilihat dari tingkat kelulusan siswa dari tahun ke tahun memang selalu meningkat akan tetapi UN tidak mendongkrak kecerdasan anak.
    Politikus dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera-red) ini menyarankan, kalaupun Kemendiknas ingin UN diperbaiki secara maksimal, tidak diperlukan anggaran yang banyak. Kemendiknas seharusnya memperbaiki delapan standar pendidikan yang saat ini masih terpuruk.
    Keputusan MA (Mahkamah Agung-red) yang meminta perbaikan dari sisi fasilitas dan guru juga harus dipenuhi. “Kalau tidak ada percepatan perbaikan delapan standar, pendidikan di Indonesia makin akan terpuruk.” ujar bapak Ferdiansyah Anggota Komisi X DPR menilai Kemendiknas terlalu menggampangkan masalah, apabila menyamaratakan insentif Rp1 miliar ke setiap daerah yang dimaksud. Padahal, tidak semua daerah mempunyai ciri yang sama dengan daerah lain. (Bamb/BP).

11.447 Siswa Tidak Lulus UN 2011. Lima Sekolah Tidak Lulus 100%..?


11.447 Siswa Tidak Lulus UN 2011
5 Sekolah, Tidak Lulus 100% ? 






Jakarta, BUANA POST.
         Sejak semula hal kekhawatiran dari berbagai pihak pada pelaksanaan UN 2011 (Ujian Nasional-red) sudah ada. Kini terbukti dan menjadi kenyataan, tercatat ada 11. 447 siswa tingkat SMA/SMK/SMALB yang dinyatakan tidak lulus UN 2011 dan harus mengikuti ujian susulan atau kesetaraan yang rencananya akan digelar pada bulan September mendatang.
     Menurut keterangan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional-red) bapak Prof DR Ir. Mohammad Nuh, DEA kepada wartawan mengatakan bahwa jumlah siswa yang tidak lulus dalam UN 2011 kali ini, lebih sedikit jika dibandingkan dengan UN 2010 tahun lalu.yang tidak lulus berjumlah 1.443 siswa. Pihaknya sudah berupaya untuk melakukan perbaikan mutu sekolah nasional. "Yang tidak lulus totalnya ada 11.447 siswa, yang penting kita sudah berupaya melakukan perbaikan," ujar bapak Prof DR Ir. Mohammad  Nuh, DEA mantan Rektor ITS
     Lebih jauh Mendiknas bapak Prof DR Ir Mohammad Nuh, DEA mengatakan bahwa untuk sekolah-sekolah yang 100% siswanya tidak lulus, Kemendiknas merencanakan penguatan. Yakni dengan mendeteksi dan menganalisanya. Materi analisanya, mengapa hal itu sampai terjadi, apakah gurunya tidak cakap dalam memberikan pelajaran, fasilitasnya mendukung atau tidak, serta menganalisa nilai siswa bersangkutan.
 "Memang benar ada lima sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus. Kalau mereka tidak lulus masa harus dipaksakan lulus. Bagi mereka yang belum ditakdirkan untuk lulus, masih ada kesempatan dengan mengikuti ujian kesetaraan." papar Mendiknas.
      Ujian kesetaraan yang dimaksud menurut Mendiknas adalah Program Paket C. Siswa diharapkan tidak berkecil hati dalam hal ini, karena Mendiknas menjamin mereka yang lulus ujian kesetaraan ijazahnya tetap bisa dipergunakan/dipakai untuk mencari kerja dan melanjutkan pendidikan ke jenjang PTS (Perguruan Tinggi Swasta-red), jika tertutup peluang bagi siswa yang mengikuti ujian kesetaraan mengikuti seleksi masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri-red). "Masih ada kesempatan masuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta-red) yang lain." tandas Mendiknas bapak Prof DR Ir Mohammad Nuh, DEA. kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pendidikan Nasional di Senayan Jakarta pada hari Senin siang (16/05). (Bamb/BP)

Sabtu, 14 Mei 2011

99% Siswa SMA di Jakarta Lulus Ujian UN 2011. Diumumkan Senin Esok






99% Siswa SMA di Jakarta Lulus Ujian

UN 2011 Diumumkan Senin esok.
Jakarta, BUANA POST.
       Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, peserta ujian tingkat SMA tahun ini adalah 122.497 siswa. Dari jumlah itu, sebanyak 116.459 siswa mengikuti ujian atau 99,81 persen. Sementara siswa yang tidak hadir karena sakit atau ada keperluan mendadak sebanyak 224 atau 0,19 persen.
     Menurut keterangan bapak DR H. Taufik Yudi Mulyanto, MPd Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan bahwa  sebanyak 99,52 persen siswa SMA di Jakarta lulus UN (Ujian Nasional-red)..Angka kelulusan tahun 2011 ini lebih tinggi dibandingkan tingkat kelulusan secara nasional yang hanya mencapai 99,22 persen. "Untuk siswa SMK, tingkat kelulusan sedikit di atas SMA yakni 99,81 persen."ujar bapak DR H. Taufik di Jakarta.
    Lebih jauh bapak DR H. Taufik Yudi Mulyanto, MPd mengatakan bahwa sistem kelulusan tahun ini memang sedikit berbeda dibanding tahun lalu. Tahun ini, nilai UN hanya memegang 60 persen dari komponen kelulusan, sementara 40 persen lainnya diolah dari nilai US (Uujian Sekolah-red) dan nilai rapot siswa.
Untuk bisa lulus, setiap siswa tetap harus mendapat nilai minimal 5,5 dari tiap mata pelajaran yang diujikan. Hasil ujian sendiri akan diumumkan Senin esok melalui website sekolah, telepon, sms, surat maupun email.
      Sistem pemberitahuan menurut bapak Taufik Yudi Mulyanto, ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pengumuman ujian diserahkan ke masing-masing sekolah. "Pihak sekolah bertanggung jawab atas kelancaran dan ketenangan prosesnya" tandasnya bapak DR H. Taufik Yudi Mulyanto, MPd Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. (Nila Lubis/BP)..