Gatot Brajamusti calon Ketua Umum PARFI periode 2011-2015 (Photo: Istimewa)
Jakarta, BUANA POST
Kongres PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia-red) ke 14 yang di gelar di Grand Sahid Hotel Jl. Jend. Sudirman Jakarta, di hari kedua Kamis (19/05) ricuh dan kian memanas hingga terjadi insiden pemukulan terhadap dua anggota peserta kongres.Al Mosaf dan seorang perwakilan PARFI dari Batam yang menjadi korban pemukulan oleh petugas keamanan kongres setelah bersitegang antara anggota PARFI dengan Panitia Pelaksana Kongres PARFI ke 14.
Menurut pengakuan Al Mosaf mengatakan bahwa keributan itu terjadi ketika ia menanyakan keabsahan keanggotaan Gatot Brajamusti, Ketua Panitia Pelaksana Kongres PARFI ke 14 yang kini mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PARFI periode 2011-2015.
Menurut pengakuan Al Mosaf mengatakan bahwa keributan itu terjadi ketika ia menanyakan keabsahan keanggotaan Gatot Brajamusti, Ketua Panitia Pelaksana Kongres PARFI ke 14 yang kini mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PARFI periode 2011-2015.
Gatot Brajamusti tidak layak sebagai Ketua Umum PARFI, karena telah memalsukan dokumen sebagai persyaratan calon Ketua Umum PARFI periode 2011-2015. "Kongres PARFI ke 14 sarat rekayasa. Banyak sekali anggota PARFI yang seharusnya tercatat sebagai Anggota Muda, tiba-tiba berubah keanggotaannya menjadi Anggota Biasa dan memiliki hak suara." tuturnya. Lanjut. "Belum selesai menyampaikan pendapatnya, tiba-tiba beberapa panitia kongres berdiri mendekat dan terjadilah aksi pemukulan tersebut." paparnya Al Mosaf.
.Kini korban pemukulan oleh petugas keamanan Kongres PARFI, akhirnya melapor ke Polda Metro Jaya, didampingi kuasa hukumnya, Eggi Sudjana. Sampai berita ini diturunkan masih menunggu hasil visum dan laporan ke Polda Metro Jaya.
Kongres Dijaga Polisi 4 SSK
Usai kericuhan, kongres tetap dilanjutkan dan dijaga oleh 4 Satuan Setingkat Kompi dari Kepolisian. Lagi-lagi, kericuhan terjadi. Kali ini, seorang anggota PARFI bernama Yani Timoer, anak almarhum aktor Ratno Timoer secara mengagetkan berdiri dan berteriak lantang, sambil membanting uang Rp 2 juta yang diduga pemberian dari orang-orangnya Gatot Brajamusti. "Saya tidak bisa dihargai dengan uang." ujar Yani Ratno Timoer sambil membanting uang sejumlah Rp 2 juta ke atas meja.
Dengan adanya aksi tersebut kembali memicu kericuhan, beberapa perwakilan dari daerah pun menyatakan menolak jika kongres ditunda karena adanya deadlock. "Kami menolak tegas, pokoknya malam ini harus diselesaikan. Kami sudah bersusah payah datang ke sini." teriak beberapa orang dari perwakilan PARFI daerah.
Sampai berita ini diturunkan saat sidang sedang rehat dikarenakan ricuh yang berkepanjangan dan belum menemui keputusan final.
Aksi Walk Out
Usai kericuhan, kongres tetap dilanjutkan dan dijaga oleh 4 Satuan Setingkat Kompi dari Kepolisian. Lagi-lagi, kericuhan terjadi. Kali ini, seorang anggota PARFI bernama Yani Timoer, anak almarhum aktor Ratno Timoer secara mengagetkan berdiri dan berteriak lantang, sambil membanting uang Rp 2 juta yang diduga pemberian dari orang-orangnya Gatot Brajamusti. "Saya tidak bisa dihargai dengan uang." ujar Yani Ratno Timoer sambil membanting uang sejumlah Rp 2 juta ke atas meja.
Dengan adanya aksi tersebut kembali memicu kericuhan, beberapa perwakilan dari daerah pun menyatakan menolak jika kongres ditunda karena adanya deadlock. "Kami menolak tegas, pokoknya malam ini harus diselesaikan. Kami sudah bersusah payah datang ke sini." teriak beberapa orang dari perwakilan PARFI daerah.
Sampai berita ini diturunkan saat sidang sedang rehat dikarenakan ricuh yang berkepanjangan dan belum menemui keputusan final.
Aksi Walk Out
Karena kesal kongres tak menemukan jalan keluar dan cenderung ricuh, Ketua Umum PARFI Yenny Rachman akhirnya angkat bicara di depan peserta kongres. "Jangan terombang-ambing. Saya tidak ingin jabatan Ketua Umum Pengurus Besar PARFI lagi. Namun saya tak ingin meninggalkannya dalam keadaan gonjang-ganjing," papar Yenny Rachman di Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis malam (19/05).
Yenny Rachman bersama beberapa artis senior lainnya meminta deadlock, yakni supaya kongres tersebut dihentikan untuk dibentuk kembali panitia kongres yang baru oleh pengurus besar PARFI.
Namun karena pimpinan kongres, Abdi Soewirya, yang didukung oleh perwakilan PARFI daerah keukeuh untuk terus menjalankan sidang akhirnya, Yenny Rachman beserta artis-artis senior, di antaranya HIM Damsyik, Ade Irawan, Yati Octavia, Connie Sutedja, dan Nani Wijaya, walk out. "Selama pemilihan ketua umum PARFI, kami tidak pernah seperti ini. Kami merasa kongres ini sudah tidak benar, kami sebagai artis senior menyatakan keluar dari kongres ini," tandas HIM Damsyik sambil meninggalkan wartawan. (Bamb/BP)
Yenny Rachman bersama beberapa artis senior lainnya meminta deadlock, yakni supaya kongres tersebut dihentikan untuk dibentuk kembali panitia kongres yang baru oleh pengurus besar PARFI.
Namun karena pimpinan kongres, Abdi Soewirya, yang didukung oleh perwakilan PARFI daerah keukeuh untuk terus menjalankan sidang akhirnya, Yenny Rachman beserta artis-artis senior, di antaranya HIM Damsyik, Ade Irawan, Yati Octavia, Connie Sutedja, dan Nani Wijaya, walk out. "Selama pemilihan ketua umum PARFI, kami tidak pernah seperti ini. Kami merasa kongres ini sudah tidak benar, kami sebagai artis senior menyatakan keluar dari kongres ini," tandas HIM Damsyik sambil meninggalkan wartawan. (Bamb/BP)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar